Saturday, March 19, 2011

Resume

Kesimpulan Kelompok Ke empat
Struktur Pasar

Setelah kelompok ketiga mempresentasikan tentang perilaku produsen selanjutnya, kelompok keempat maju mempresentasikan tentang struktur pasar. Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli,duopoli, monopolistik dan monopsoni).
Pada saat diskusi kemarin, banyak sekali menyinggung tentang persaingan yang tidak sempurna seperti sistem monopoli yang sangat merugikan bangsa ini tentunya dengan mengambil contoh di papua yaitu PT Freeport Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh penjahat dan perampok. Freeport adalah satu-satunya pembayar pajak terbesar diindonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbaik didunia.
Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Oya, menurut freeport, katanya
keberadaan freeport ini memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992-2004. Tetapi dalam kenyataannya Indonesia hanya mendapatkan sedikit dari sekian persen. Puluhan kali lipatnya masuk ke kantong amerika.
Sungguh benar-benar tragis sekali keadaan ini malah menurut kabar mereka membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Seharusnya indonesia dapat menikmati kekayaan sumber dayanya dengan pendapatan yang mungkin akan membuat negara ini semakin maju lagi.

Resume

Kesimpulan Kelompok Ketiga
Perilaku Produsen
Pada diskusi selasa lalu telah dijelaskan bahwa produsen adalah sebuah perusahaan atau pabrik yang menghasilkan barang dan jasa, yang tujuannya untuk di pasarkan kepada masyarakat dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dalam sebuah perusahaan tidak sembarangan untuk mengambil keputusan dalam berbisnis perlu perhitungan yang sangat matang dan cermat supaya nantinya perusahaan tersebut tidak mengalami kebangkrutan.
Diskusi kemarin sangat jelas dikatakan bahwa suatu perusahaan akan mudah sekali mengalami kebangkrutan apabila sistem/etos kerja di suatu perusahaan sangat buruk, dan juga suatu perusahaan bisa bangkrut karena faktor keadaan ekonomi negara, contohnya pada krisis moneter tahun lalu yang banyak perusahaan-perusahaan lebih memilih gulung tikar.
Saya akan bercerita sedikit tentang perilaku produsen di ibu pertiwi ini, banyak sekali perilaku produsen yang bermacam-macam cara untuk menarik para konsumen agar lebih tertarik untuk membeli atau pun memborong barang yang di tawarkan. Para prudusen yang sangat licik akan memakai berbagai cara untuk memperoleh banyak keuntungan dengan mudah atau jalan pintas. Contohnya seperti pedagang tahu yang menggunakan pewarna pakaian agar warna tahu menjadi lebih tahan lama dan lebih menarik tampilannya. Kita sebagai masyarakat/konsumen harusnya lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan transaksi atau berbelanja bahan pokok, karena bahan pokok sifatnya yang sangat penting dalam kebutuhan sehari-hari. Seharusnya para produsen yang melakukan cara licik dapat di hukum sesuai dengan perbuatannya, kalo perlu dihukum seberat-beratnya agar jera dan tidak melakukannya lagi.